Apakah Reptil Bisa Merasakan Rasa Makanan? Ini Fakta Ilmiahnya!
BSD City, Arteesid.com. Bagi manusia, menikmati cita rasa dari makanan adalah bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Rasa asin, manis, pedas, gurih, hingga asam menjadi sensasi yang akrab di lidah. Ternyata, bukan hanya manusia sebagian besar mamalia juga memiliki kemampuan mengecap rasa, walau tingkat kepekaannya berbeda-beda tergantung jumlah kuncup pengecap yang mereka miliki.
Sebagai gambaran, manusia memiliki sekitar 10 ribu kuncup pengecap. Sementara itu, sapi dan babi bisa memiliki 25 ribu dan 14 ribu kuncup pengecap. Umumnya, mamalia herbivor memiliki lebih banyak kuncup pengecap dibanding karnivor, karena mereka perlu mendeteksi zat beracun dalam tumbuhan yang dikonsumsi.
Lalu, bagaimana dengan reptil? Apakah mereka juga memiliki kemampuan mengecap rasa meski cara makannya lebih sederhana, yaitu langsung menelan atau menggigit mangsa?
1. Reptil Ternyata Bisa Merasakan Rasa!
Dalam jurnal Comparative Taste Biology with Special Focus on Birds and Reptiles karya Hannah M. Rowland dan tim, dijelaskan bahwa hewan secara umum memang memiliki sel-sel pengecap. Letaknya bervariasi tergantung jenis hewannya pada mamalia, sel pengecap ada di lidah dan langit-langit mulut. Sementara pada reptil, sel pengecap bisa ditemukan di berbagai lokasi di rongga mulut.
Untuk ular, kemampuan mengecap disebut sangat minim bahkan nyaris tidak ada. Hal ini karena lidah dan rahang bawah mereka tidak memiliki kuncup pengecap. Namun, jenis reptil lain memiliki organ sensorik khusus berbentuk seperti kantung kecil yang berfungsi mirip dengan kuncup pengecap.
Struktur sel pengecap reptil juga beragam karena dipengaruhi oleh proses evolusi dan habitat mereka. Reptil darat dan akuatik, misalnya, memiliki perbedaan signifikan dalam struktur pengecapnya.
Letak sel pengecap juga berbeda-beda tergantung spesiesnya:
* Kadal: kuncup pengecap berada di lidah dan langit-langit mulut.
* Kura-kura: sebagian hanya di lidah.
* Buaya: ada di lidah, langit-langit, dan faring (tenggorokan).
* Penyu dan ular: diduga tidak memilikinya.
Reptil bernama tuatara (genus Sphenodon) memiliki struktur pengecap yang paling menyerupai mamalia, menjadikannya contoh unik di antara kelompok reptil.
2. Rasa Apa Saja yang Bisa Dikecap Reptil?
Setelah diketahui bahwa beberapa spesies reptil memiliki kuncup pengecap, muncul pertanyaan selanjutnya: rasa apa saja yang bisa mereka deteksi?
Meski masih minim riset, beberapa penelitian menunjukkan bahwa reptil bisa mengecap rasa manis, umami, dan pahit. Dalam studi berjudul Molecular Evolution of Umami/Sweet Taste Receptor Genes in Reptiles oleh Ping Feng dan Shichu Liang, ditemukan bahwa sebagian besar spesies reptil memiliki gen Tas1r—reseptor yang memungkinkan pengecapan rasa tersebut.
Gen Tas1r terbagi menjadi tiga bagian:
* Tas1r1 dan Tas1r3: mendeteksi umami.
* Tas1r2 dan Tas1r3: mendeteksi rasa manis.
* Sementara gen Tas2r berfungsi untuk mendeteksi rasa pahit.
Penelitian itu menunjukkan bahwa kadal, kura-kura, dan buaya cenderung memiliki gen pengecap ini, sedangkan ular tampaknya tidak memilikinya sama sekali.
3. Fungsi Pengecap pada Reptil Tidak Sama Seperti Manusia
Yang perlu digarisbawahi, pengecap pada reptil tidak berfungsi untuk menikmati rasa seperti pada manusia. Bagi hewan, kemampuan ini lebih berkaitan dengan mekanisme bertahan hidup.
Sebagai contoh, mamalia karnivor seperti kucing tidak bisa mengecap rasa manis karena itu bukan bagian dari kebutuhan makanannya. Sementara anjing—yang omnivor—masih bisa merasakannya.
Kemampuan mengecap rasa pahit sangat berguna untuk mendeteksi racun, sedangkan rasa lain memberi informasi nutrisi:
* Asin: menunjukkan elektrolit.
* Asam: menunjukkan keasaman.
* Manis: menandakan sumber energi.
* Umami: menunjukkan kehadiran asam amino.
Pada reptil, kemampuan ini bahkan lebih kompleks. Lidah mereka tidak hanya untuk mengecap, tetapi juga untuk:
* Menarik perhatian mangsa (umpan alami).
* Mendeteksi molekul di udara (fungsi kimiawi mirip sistem vomeronasal).
* Mengumpulkan informasi tentang keamanan atau kelayakan makanan.
Dengan kata lain, lidah reptil adalah alat multifungsi yang berperan dalam navigasi, komunikasi, dan bertahan hidup lebih dari sekadar alat untuk menikmati rasa makanan.
Kesimpulan
Meski tak sepeka manusia, sebagian reptil tetap memiliki kemampuan mengecap rasa melalui struktur sel pengecap khusus. Fungsi ini tidak untuk menikmati makanan, melainkan sebagai alat penting dalam mengenali lingkungan, mendeteksi bahaya, dan memastikan kelayakan makanan. Jadi, bisa dibilang, indra pengecap reptil memang unik dan lebih dari sekadar soal rasa.