5 Perilaku yang Mengurangi Kesehatan Emosional dan Fisik Saat Bertambah Usia, Menurut Psikologi

BSD City, Arteesid.com. Menjadi tua dengan anggun bukan hanya tentang gen dan keberuntungan. Ini juga terkait dengan perilaku dan kebiasaan yang kita lakukan sepanjang hidup. Psikologi menunjukkan bahwa beberapa kebiasaan tertentu dapat mempercepat penurunan kesehatan emosional dan fisik seiring bertambahnya usia. Berikut adalah lima perilaku yang perlu diperhatikan agar bisa menua dengan lebih sehat dan bahagia.
1) Mengabaikan Kekuatan Positif
Positivitas adalah fondasi dari penuaan yang sehat, baik secara mental maupun fisik. Banyak orang meremehkan kekuatan dari mempertahankan sikap positif. Namun, tekanan hidup dan ketakutan akan penuaan sering kali menghalangi kita untuk tetap optimis. Psikolog Martin Seligman menyatakan bahwa emosi positif yang tidak terlatih dapat menyebabkan rasa hampa, ketidakotentikan, dan depresi.
Mengabaikan hal-hal positif dapat membuat seseorang merasa kosong dan sedih. Sebaliknya, merayakan kebijaksanaan, pengalaman, dan kebebasan yang datang bersama usia dapat membantu menjaga kesehatan secara keseluruhan. Menyadari pentingnya sikap positif dapat menjadi langkah awal untuk menua dengan lebih tenang dan bahagia.
2) Mengabaikan Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik sangat penting untuk menjaga kesehatan jasmani dan rohani. Namun, seiring bertambahnya usia, banyak orang cenderung mengurangi aktivitas mereka. Orang-orang mungkin lebih memilih berdiam diri di rumah daripada berolahraga. Namun, gaya hidup yang tidak aktif dapat berdampak buruk pada kesehatan.
Psikolog Susan David menekankan bahwa perubahan adalah proses, bukan peristiwa. Mulai dari kegiatan kecil seperti berjalan kaki, kemudian meningkatkan intensitas latihan, dapat memberikan manfaat besar bagi kesehatan. Tubuh dan pikiran akan merasa lebih segar dan bahagia jika tetap aktif.
3) Isolasi dan Kurangnya Interaksi Sosial
Isolasi sosial sering kali terjadi saat seseorang semakin tua. Pensiun, kehilangan teman, atau kehilangan orang tercinta bisa membuat seseorang merasa kesepian. Psikolog Carl Jung menyatakan bahwa kesepian tidak selalu disebabkan oleh kurangnya orang di sekitar, tetapi oleh ketidakmampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Kita adalah makhluk sosial, dan interaksi serta koneksi dengan orang lain sangat penting untuk kesejahteraan. Jangan takut untuk berbicara atau mencari dukungan. Masalah yang dibagi akan terasa lebih ringan, dan hubungan yang kuat dapat membantu menjaga kesehatan emosional.
4) Kebiasaan Berbicara pada Diri Sendiri Secara Negatif
Bicara negatif pada diri sendiri dapat memperburuk suasana hati dan meningkatkan stres serta depresi. Suara hati yang terus-menerus meremehkan diri sendiri seperti pengganggu di kepala. Studi menunjukkan bahwa self-talk negatif berkorelasi langsung dengan peningkatan stres dan masalah kesehatan mental.
Kita sering kali lebih keras terhadap diri sendiri daripada terhadap orang lain. Kata-kata memiliki kekuatan, dan kita harus belajar untuk berbicara pada diri sendiri dengan kebaikan dan pengertian. Ganti kritikus batin dengan pemandu sorak batin yang mendukung.
5) Tidak Memprioritaskan Kesehatan Mental
Kesehatan mental sebanding dengan kesehatan fisik, bahkan lebih penting. Namun, banyak orang mengabaikannya karena menganggapnya sebagai hal biasa. Tekanan emosional sering kali diabaikan, padahal dapat berkembang menjadi kecemasan atau depresi jika tidak ditangani.
Sigmund Freud pernah berkata bahwa emosi yang tidak diekspresikan akan terkubur dan muncul dalam bentuk yang lebih buruk. Maka dari itu, penting untuk mengakui dan menangani kesehatan emosional. Bicarakan masalah, cari bantuan, dan ingatlah bahwa tidak apa-apa untuk tidak selalu baik-baik saja.