8 Tanda Awal Gigi Berlubang, Segera Atasi Sebelum Memburuk

BSD City, Arteesid.com. Gigi berlubang atau cavity adalah masalah kesehatan gigi dan mulut yang sangat umum. Menurut data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 3,58 miliar orang di seluruh dunia mengalami masalah ini. Di Indonesia, hasil Riset Kesehatan Dasar 2018 menunjukkan bahwa sekitar 45,4 persen penduduk mengalami masalah gigi rusak, berlubang, atau sakit. Jika tidak ditangani dengan tepat, gigi berlubang dapat menyebabkan kerusakan lebih parah dan bahkan memengaruhi kesehatan secara keseluruhan.
Berikut adalah beberapa tanda awal gigi berlubang yang perlu diperhatikan:
1. Sering Mengalami Nyeri pada Gigi
Nyeri gigi atau rasa sakit yang parah sering kali menjadi tanda awal gigi berlubang. Nyeri bisa terjadi saat gigi bersentuhan dengan benda tertentu atau saat mengunyah. Rasa sakit bisa bersifat tajam, akut, atau tumpul dan berdenyut. Jika nyeri terus-menerus, itu bisa menjadi pertanda bahwa gigi sedang mengalami kerusakan.
2. Sakit Saat Mengunyah
Sakit saat mengunyah makanan bisa menjadi tanda adanya gigi retak atau berlubang. Bila rasa sakit tiba-tiba muncul setelah menggigit sesuatu seperti apel atau makanan keras, kemungkinan besar saraf gigi telah terinfeksi. Sensasi ini bisa memberi indikasi bahwa gigi sedang dalam proses pembusukan.
3. Bau Mulut atau Rasa Tidak Enak
Lubang kecil di gigi bisa menjadi tempat berkembangnya bakteri dan sisa makanan. Proses ini menyebabkan produksi asam yang merusak enamel gigi. Bakteri dan sisa makanan juga bisa menyebabkan bau mulut atau rasa tidak enak. Bau mulut yang terus-menerus bisa menjadi tanda adanya infeksi gusi atau penumpukan plak.
4. Sensitivitas Terhadap Suhu
Banyak orang dewasa memiliki gigi berlubang. Salah satu gejala yang sering muncul adalah sensitivitas terhadap suhu dingin atau panas. Ketika lubang semakin dalam dan mendekati saraf, perubahan suhu akan lebih mudah dirasakan. Hal ini bisa membuat aktivitas makan dan minum menjadi tidak nyaman.
5. Noda Gelap atau Perubahan Warna Gigi
Tanda khas gigi berlubang adalah adanya lubang, tetapi beberapa kasus menunjukkan noda gelap atau perubahan warna di permukaan gigi. Noda bisa berupa bintik-bintik putih yang semakin gelap seiring waktu. Noda tersebut bisa berwarna cokelat, hitam, atau putih. Jika noda terasa lunak atau lengket, kemungkinan besar itu adalah lubang yang sedang berkembang.
6. Sensitivitas terhadap Makanan Manis
Makanan manis dan cairan bisa mempercepat proses pembentukan plak di gigi. Plak ini mengandung asam yang merusak email gigi. Setelah email terkikis, bakteri dan asam bisa masuk ke bagian dalam gigi, menyebabkan rasa sakit yang tiba-tiba dan menyentak.
7. Pembengkakan pada Gusi
Pembengkakan pada gusi bisa menjadi tanda adanya gigi berlubang. Jika lubang sudah terlalu dalam, saraf gigi bisa mati dan menyebabkan infeksi. Infeksi ini bisa menyebabkan pembengkakan pada area gusi. Jika kamu mengalami gejala ini, sebaiknya segera periksa ke dokter gigi.
8. Nyeri Saat Perubahan Tekanan
Beberapa orang mengalami nyeri gigi saat mengalami perubahan tekanan, seperti saat naik pesawat atau menyelam. Perubahan tekanan ini bisa mengiritasi saraf gigi yang terinfeksi, menyebabkan rasa sakit yang tumpul atau parah. Jika hal ini terjadi, segera konsultasi ke dokter gigi.
Kapan Harus Ke Dokter Gigi?
Selain gejala-gejala di atas, gigi berlubang bisa terjadi tanpa gejala. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan. Dokter gigi akan memeriksa kondisi gigi dan mulut secara menyeluruh dan memberikan penanganan jika ditemukan gigi berlubang.
Jika kamu merasa khawatir atau mengalami nyeri, ketidaknyamanan, atau gejala lainnya di gigi dan gusi yang tidak hilang dalam dua hari, segera buat janji temu dengan dokter gigi. Penanganan dini bisa mencegah kerusakan lebih lanjut dan mengurangi rasa sakit.