Cadas Ngampar: Petualangan River Tubing di Alam Desa Ciamis

Ciamis, Arteesid.com. Cadas Ngampar, sebuah objek wisata alam yang terletak di Desa Gunungsari, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, kembali menjadi pusat perhatian para pengunjung pada akhir pekan. Lokasinya yang dekat dengan pusat kota dan suasana alam yang masih asri menjadikannya pilihan utama bagi warga untuk berwisata singkat namun menyenangkan.
Salah satu pengunjung, Aep Supriadi, warga Perum Bumi Sinar Utama, Kecamatan Cijengjing, mengungkapkan bahwa ia datang bersama rombongan tetangganya yang tinggal di kompleks yang sama. Menurutnya, keuntungan utama dari kunjungan ke Cadas Ngampar adalah jarak yang dekat sehingga menghemat biaya perjalanan. Selain itu, tempat ini memiliki suasana yang asri dan cocok untuk liburan akhir pekan.
Aep dan rombongannya menikmati berbagai wahana seperti berenang, berendam, serta river tubing. Meski bukan kunjungan pertama, ia tetap merasa puas dengan pemandangan alam pedesaan yang segar dan mata air alami yang berasal dari Gunung Sawal.
Ia berharap ke depan, Cadas Ngampar dapat dikelola lebih baik dan mendapatkan dukungan dari pemerintah agar fasilitasnya semakin menarik dan meningkatkan minat wisatawan. Selain itu, ia juga berharap destinasi ini bisa menjadi salah satu sumber pendapatan asli daerah (PAD) yang signifikan bagi Kabupaten Ciamis.
Pengelolaan Wisata oleh BUMDes
Menurut pengelola wisata, Ade Jujun Hidayat atau biasa disapa Ajun, Cadas Ngampar mulai dikelola secara resmi oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Gunungsari sejak tahun 2016. Sebelumnya, lokasi ini belum memiliki pengelolaan tetap, meskipun sudah ramai dikunjungi masyarakat.
Awalnya, tempat ini dibuka oleh warga secara mandiri. Baru setelah 2016, pemerintah desa bersama tokoh masyarakat, ulama, dan Karang Taruna sepakat membentuk pengelolaan resmi melalui BUMDes. Kini, objek wisata ini telah berkembang pesat dengan tersedianya dua kolam renang, yaitu Kolam Sugema yang dibangun sejak awal pengelolaan dan Kolam Jagabaya yang mulai beroperasi pada tahun 2024.
Selain itu, pengelola juga menyediakan warung-warung UMKM dari warga lokal, dengan sekitar 12 warung yang aktif melayani pengunjung. Cadas Ngampar juga menawarkan wahana river tubing atau papalidan yang menyusuri aliran Sungai Cadas Ngampar.
Terdapat tiga paket river tubing yang bisa dipilih: - Trip Pendek: Rp45.000 per orang (jarak kurang lebih 1 km, waktu tempuh kurang lebih 40–60 menit) - Trip Sedang: Rp75.000 per orang (jarak kurang lebih 2 km, waktu kurang lebih 2 jam) - Trip Panjang: Rp100.000 per orang (jarak lebih jauh, termasuk dokumentasi, transportasi, pemandu, dan tim rescue)
Selain itu, pengelola menyediakan gazebo-gazebo sepanjang sungai, musala sederhana, serta area parkir untuk roda dua dan empat, meskipun lahannya masih terbatas.
Tiket dan Pengunjung
Harga tiket masuk ke wisata alam Cadas Ngampar cukup terjangkau. Pada hari biasa, harga tiket untuk anak-anak adalah Rp3.000 dan dewasa Rp5.000. Pada akhir pekan, harga tiket untuk anak-anak adalah Rp5.000 dan dewasa Rp7.500. Untuk tarif parkir kendaraan roda dua sebesar Rp3.000 dan roda empat sebesar Rp5.000.
Jumlah pengunjung rata-rata mencapai 150–200 orang per hari pada hari biasa dan bisa mencapai 1.000 pengunjung saat libur panjang atau hari besar nasional.
Ajun berharap, Cadas Ngampar bisa menjadi destinasi wisata mandiri yang memberikan dampak positif secara ekonomi bagi warga sekitar, khususnya pelaku UMKM Desa Gunungsari. Ia juga mengajak semua pengunjung untuk menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan.
Pengalaman Pengunjung
Nunung, pengunjung lainnya, mengaku senang dengan nuansa alam yang ditawarkan Cadas Ngampar, terutama daya tarik aktivitas river tubing yang menurutnya sangat mengasyikkan. "Kita kan senang suasana alam, pas lihat river tubing tadi tuh seru banget, jadi pengen coba. Tapi memang lebih asyik kalau rame-rame bareng teman," ujarnya.
Dalam kunjungannya, Nunung hanya bermain air dan bersantai bersama keluarga sambil mengabadikan momen kebersamaan. Ia juga memberikan apresiasi terhadap keindahan pemandangan alam yang masih alami, namun berharap adanya peningkatan fasilitas dan penataan kawasan.
"Pemandangannya bagus, cuma masih terlihat agak kumuh, banyak tanaman liar terus gazebo ini bambu-bambunya sudah banyak yang rapuh. Harapannya ke depan ada perbaikan agar pengunjung lebih nyaman," tambahnya.