6 Ciri Orang yang Sering Membungkam Ponselnya, Termasuk Empati Tinggi

BSD City, Arteesid.com. Ponsel menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari banyak orang. Namun, tidak semua orang merasa perlu selalu aktif dalam mengakses ponsel mereka. Ada sebagian individu yang memilih untuk menonaktifkan suara atau getar ponselnya, bahkan dalam situasi penting. Dari sudut pandang psikologi, kebiasaan ini bukan sekadar kecenderungan teknologis, tetapi bisa mencerminkan sifat kepribadian tertentu.
Disiplin Diri dan Ketelitian yang Tinggi
Orang yang terbiasa mendiamkan ponselnya sering kali memiliki tingkat disiplin diri yang tinggi serta ketelitian dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Mereka cenderung membuat rencana matang, menghindari gangguan yang tidak perlu, dan menyelesaikan apa yang telah dimulai. Kebiasaan ini menunjukkan bahwa mereka mampu mengatur diri dengan baik, sehingga tidak mudah terganggu oleh notifikasi atau distraksi eksternal.
Studi tahun 2025 terhadap pekerja kantoran di Universitas Kyung Hee menemukan bahwa mereka yang menyetel ponsel dalam mode senyap selama bekerja melaporkan tingkat stres yang lebih rendah dan keterlibatan kerja yang lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa pengendalian diri terhadap distraksi digital dapat meningkatkan produktivitas dan kenyamanan mental.
Perhatian dan Kesadaran Penuh (Mindfulness)
Orang yang sering membiarkan ponselnya diam biasanya memiliki tingkat kesadaran penuh (mindfulness) yang tinggi. Mereka tidak mudah tergoda oleh setiap notifikasi atau gangguan digital. Sebaliknya, mereka lebih memilih untuk fokus pada momen yang sedang dijalani, baik saat bekerja, belajar, berdiskusi, maupun beribadah.
Penelitian yang diterbitkan di Journal of Behavioral Addictions oleh Roberts tahun 2014 menunjukkan bahwa ketergantungan pada ponsel berkorelasi dengan penurunan mindfulness dan peningkatan stres. Sebaliknya, individu yang rutin berlatih mindfulness cenderung lebih mampu mengelola penggunaan ponselnya, termasuk memilih untuk mendiamkannya demi menjaga fokus dan ketenangan batin.
Etika Sosial dan Empati Tinggi
Mereka yang terbiasa mengatur ponsel dalam mode senyap saat berbicara dengan orang lain, dalam rapat, atau saat berkumpul sering menunjukkan kesadaran sosial dan empati yang tinggi. Mereka tidak hanya mempertimbangkan kenyamanan diri sendiri, tetapi juga perasaan orang di sekitarnya. Tindakan ini mencerminkan etika sopan santun dalam interaksi sosial serta kemampuan untuk membaca suasana dan menghargai kehadiran orang lain secara emosional maupun psikologis.
Preferensi untuk Pekerjaan Mendalam dan Fokus Kognitif
Kebiasaan mendiamkan ponsel juga mencerminkan preferensi terhadap pekerjaan mendalam dan fokus kognitif. Individu dengan ciri ini cenderung menyukai “deep work” – kondisi di mana seseorang dapat berkonsentrasi intens tanpa gangguan untuk menghasilkan hasil kerja maksimal.
Secara neurologis, gangguan seperti bunyi notifikasi ponsel dapat mengganggu fungsi memori dan konsentrasi otak. Studi oleh Word et al (2017) dalam Journal of the Association for Consumer Research menemukan bahwa kehadiran ponsel di dekat kita meskipun tidak digunakan sudah cukup untuk menurunkan kemampuan kognitif. Oleh karena itu, orang yang memilih untuk mendiamkan atau menjauhkan ponsel secara sadar sering kali melakukannya karena menghargai aliran kerja fokus.
Batasan Pribadi yang Kuat dan Minimalis Digital
Mendiamkan ponsel secara konsisten adalah salah satu bentuk nyata dari penegakan batasan pribadi dalam dunia digital. Orang-orang yang memiliki kebiasaan ini umumnya menyadari pentingnya keseimbangan antara ruang privat dan konsumsi informasi, serta menganut gaya hidup minimalis digital. Minimalis digital berarti menggunakan teknologi secara sadar, selektif, dan terkontrol.
Studi dari Center for Humane Technology menunjukkan bahwa penggunaan ponsel yang tidak terkontrol dapat menurunkan kesejahteraan psikologis, meningkatkan kecemasan, dan menyebabkan gangguan tidur. Sebaliknya, individu yang mampu menempatkan batasan terhadap penggunaan ponsel mereka cenderung memiliki kepuasan hidup yang lebih tinggi serta kesehatan mental yang lebih stabil.
Mengurangi Rasa Takut Ketinggalan
Salah satu motivasi utama orang untuk terus memeriksa ponsel adalah rasa takut ketinggalan informasi, momen sosial, atau kabar penting yang dikenal sebagai FOMO (Fear of Missing Out). Namun, individu yang lebih memilih untuk mendiamkan ponsel mereka menunjukkan bahwa mereka telah berhasil mengatasi dorongan psikologis ini. Mereka lebih percaya pada keberadaan diri sendiri dan tidak terlalu terpengaruh oleh tekanan sosial digital.