16 Platform Raksasa Bekerja Sama Kuatkan Moderasi Konten, Tumpukan Lawan Judi Online

Pemerintah dan 16 Platform Digital Bersatu untuk Membatasi Konten Judi Online

BSD City, Arteesid.com. Pemerintah Indonesia, melalui Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), telah mengambil langkah signifikan dalam upaya memperkuat moderasi konten berbahaya di ruang digital. Salah satu fokus utama adalah menangani isu judi online yang dinilai memiliki dampak negatif besar terhadap masyarakat.

Alexander Sabar, Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital, menyatakan bahwa pemerintah telah bekerja sama dengan 16 platform digital besar seperti TikTok, Google, dan Meta untuk meningkatkan pengawasan terhadap konten-konten berbahaya. Kesepakatan ini dilakukan setelah pertemuan evaluasi yang berlangsung hingga Rabu siang, 17 September 2025. Salah satu inisiatif utamanya adalah penguatan sistem Saman, sebuah mekanisme moderasi konten digital otomatis yang telah dirilis sejak tahun lalu.

Sistem Saman telah menjalani uji coba selama hampir setahun dan akan segera berakhir masa pilotnya pada bulan depan. Alexander menjelaskan bahwa masukan dari para penyelenggara platform digital dan evaluasi internal akan digunakan untuk menyempurnakan sistem tersebut. Dengan demikian, celah-celah yang ada bisa ditutup dan sistem akan berjalan secara penuh pada akhir bulan depan.

Menurut Alexander, keberadaan sistem Saman sangat penting untuk menjaga ruang digital Indonesia tetap bersih, aman, sehat, dan produktif sesuai dengan regulasi yang berlaku. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat tentang bahaya judi online, yang menjadi prioritas utama dalam kerja sama lintas platform.

Data dari Komdigi menunjukkan bahwa hingga 16 September 2025, lebih dari 2,8 juta konten negatif telah ditindak, dengan 2,1 juta di antaranya berupa konten perjudian online. Alexander menegaskan bahwa judi online tidak hanya merusak individu, tetapi juga berdampak pada keluarga dan masyarakat secara keseluruhan.

“Kita melihat anak-anak kehilangan masa depan, orang tua kehilangan harta, bahkan rumah tangga runtuh,” katanya. Ia memberikan ilustrasi bahwa jumlah konten judi online yang ditindak setara dengan 20 kali kapasitas Gelora Bung Karno jika setiap kursi diibaratkan sebagai satu konten berbahaya.

Dengan adanya komitmen dari 16 platform digital utama, Komdigi berharap sinergi multisektor ini akan meningkatkan efektivitas moderasi konten, menutup celah penyalahgunaan, serta memutus rantai peredaran judi online dan konten-konten berbahaya lainnya. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menciptakan lingkungan digital yang lebih sehat dan aman bagi seluruh masyarakat.