5 Makanan Khas Vietnam yang Harus Dicoba: Mulai dari Mi Quang hingga Bun Cha yang Pernah Dimakan Barack Obama

Keunikan Kuliner Vietnam yang Harus Dicoba
Arteesid.com. Vietnam dikenal sebagai salah satu surga kuliner di Asia Tenggara. Setiap daerah memiliki keunikan rasa yang dipengaruhi oleh sejarah panjang, kearifan lokal, serta pengaruh budaya asing. Dari Hanoi di utara hingga Ho Chi Minh City di selatan, setiap kota menyimpan beragam makanan khas yang tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga menyimpan cerita di balik tiap sajiannya.
Bagi pecinta kuliner yang ingin menjelajah cita rasa Vietnam secara lebih mendalam, berikut lima rekomendasi hidangan autentik yang telah diakui baik oleh masyarakat lokal maupun dunia internasional.
1. Mi Quang
Di Da Nang, mi Quang adalah hidangan yang sulit untuk dilewatkan. Mie ini memiliki ciri khas kuah kaldu tulang yang manis, berpadu dengan tekstur mi yang tebal dan mengenyangkan. Yang membuat mi Quang menarik adalah kebebasan para koki dalam berkreasi. Ada versi klasik dengan ayam atau daging, hingga varian unik seperti mi iga, mi ikan, dan bahkan mi belut.
Sebagai kota pesisir, Da Nang juga terkenal dengan sajian lautnya. Ikan, kerang darah, tiram, kepiting, dan kerang lainnya sering menjadi pelengkap mi Quang yang semakin menonjolkan cita rasa laut.
2. Cha Ca La Vong
Cha Ca La Vong atau Cha Ca Hanoi adalah sajian ikonik ibu kota Vietnam. Hidangan ini berupa potongan ikan tanpa tulang, biasanya ikan snakehead atau sejenis ikan patin sungai yang dimarinasi dengan kunyit, beras fermentasi, dan lengkuas, lalu dipanggang di atas arang. Keunikan Cha Ca La Vong terletak pada penyajiannya. Di depan pengunjung, ikan yang sudah dipanggang itu digoreng kembali bersama banyak daun dill segar dan bawang daun. Aroma harum dill yang sedikit layu berpadu sempurna dengan kelembutan ikan.
Sajian ini biasanya dinikmati bersama bihun, rempah segar, kacang tanah panggang, sambal terasi, serta tambahan daun ketumbar dan basil. Menariknya, hidangan ini berakar dari masa perjuangan rakyat Vietnam melawan kolonial Prancis.
3. Com Tam
Com Tam atau nasi patah (broken rice) adalah hidangan paling populer dan membanggakan warga Ho Chi Minh City. Asal-usul com tam berawal pada 1930-an, ketika Vietnam masih berada di bawah kolonial Prancis. Seorang perempuan bernama Ma Hai menjual nasi dengan lauk daging babi karamel dan telur. Namun karena harga beras utuh terlalu mahal bagi pekerja pelabuhan, ia menggantinya dengan beras patah, ditambah daun pandan, minyak bawang, dan lemak babi goreng.
Popularitasnya meningkat, dan seiring waktu muncul tambahan lauk seperti bi (serabut kulit babi) dan cha (omelet daging babi kukus). Permintaan dari warga Prancis pun membuat nasi patah ini dilengkapi dengan iga babi panggang. Kini, seporsi com tam klasik hampir selalu berisi trio "suon-bi-cha", yakni iga babi panggang karamel, serabut kulit babi, serta telur daging kukus.
4. Cao Lau
Cao Lau adalah makanan khas Hoi An yang berbeda dari mi Vietnam lainnya. Proses pembuatannya cukup unik. Beras harus direndam menggunakan air abu dari Kepulauan Cham, kemudian digiling hingga menjadi tepung. Hasilnya adalah mi berwarna kuning dengan tekstur kenyal khas.
Berbeda dari mi kuah pada umumnya, cao lau tidak mengandalkan kaldu melimpah. Hidangan ini justru menonjolkan paduan daging babi panggang, kulit babi goreng renyah, dan sayuran segar dari Desa Sayur Tra Que, ditambah sedikit kecap ikan dan kecap asin untuk memperkuat rasa.
Bukan sekadar makanan, cao lau juga menyimpan nilai budaya. Menurut warga lokal, nama "cao lau" yang berarti "lantai tinggi" merujuk pada kebiasaan pedagang zaman dahulu yang menikmati makanan di lantai atas agar tetap bisa mengawasi tokonya.
5. Bun Cha
Bun Cha adalah hidangan yang mendunia setelah mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama kedapatan menyantapnya bersama Anthony Bourdain di Hanoi. Namun jauh sebelum itu, hidangan ini sudah menjadi menu siang favorit warga ibu kota.
Ciri khas bun cha adalah aroma daging babi yang dipanggang di atas arang, memenuhi jalanan kawasan Old Quarter saat jam makan siang. Seporsinya terdiri dari bihun dingin (bun), irisan daging perut babi yang dimarinasi, banyak sayuran dan rempah segar, serta bakso babi cincang yang disajikan dalam kuah berbasis kecap ikan.
Cara menikmatinya pun khas, ambil sedikit bihun, celupkan ke dalam kuah bersama daging dan sayuran, lalu disantap bergantian. Perpaduan rasa gurih, manis, segar, dan harum bakaran arang menjadikan bun cha sebagai salah satu kuliner paling autentik Hanoi.