Tiga Dekade Transformasi: Dari Tanah Gersang Menjadi Oase Al-Zaytun

Jabar, Arteesid.com. Tiga puluh tahun silam, ketika kawasan Ma’had Al-Zaytun pertama kali dibuka, kondisinya jauh dari kata ideal. Pada musim kemarau, tanah retak tanpa setetes air, sementara pada musim hujan, aliran air hanya muncul sesaat sebelum kembali menghilang. Namun di tengah keterbatasan itu, Syaykh Panji Gumilang telah melihat potensi besar yang tersembunyi di balik tanah tandus tersebut.
Dengan ketajaman pikir dan kepekaan membaca tanda-tanda alam, beliau memahami bahwa wilayah itu sesungguhnya kaya air terbukti dari munculnya air tanah pada kedalaman sekitar tiga meter. Jenis tanah liat (clay) yang mendominasi kawasan juga menunjukkan kemampuan tinggi untuk menyimpan air, asalkan dikelola dengan ilmu dan kesabaran.
Dari kesadaran inilah lahir langkah besar yang kini dikenal sebagai ijtihad ekologis Syaykh Al-Zaytun. Ia menggagas pembangunan waduk di sisi kanan dan kiri kawasan serta meluruskan aliran sungai agar air hujan dapat tertampung secara maksimal, bukan terbuang ke laut. Upaya tersebut disempurnakan dengan program penghijauan masif: ribuan pohon ditanam untuk meningkatkan daya serap tanah dan menjaga keseimbangan ekosistem.
Kini, setelah tiga dekade, hasil dari visi itu tampak nyata. Waduk Al-Kautsar tak pernah kering, bahkan di puncak musim kemarau. Air tanah di sekitarnya tetap jernih dan melimpah, menjadi sumber kehidupan bagi seluruh penghuni pesantren. Keberhasilan ini bukan semata hasil kerja teknis, melainkan buah dari perpaduan antara ilmu pengetahuan, kesabaran, dan spiritualitas ekologis yang tertanam kuat dalam diri sang pendiri.
Refleksi ini disampaikan dalam Tausyiah Syaykh Al-Zaytun pada acara Pelatihan Pelaku Didik tanggal 5 Oktober 2025
Sebuah pengingat bahwa kemajuan peradaban bukan hanya soal Bangunan dan Teknologi, tetapi juga Kemampuan Membaca Alam dan mensyukuri Rahmat Tuhan melalui Pengelolaan Bumi yang Bijaksana.
*(Disarikan oleh: Mochamad Iqbal Aulia, S.Sos.)*
Catatan Penulis : Matahari Harus Terbit dari Timur, Karena Sudah Ketetapan IlahiReference: www.lognews.co.id