Psikolog Jelaskan Mengapa Orang Indonesia Suka Film Akhir Bahagia

JAKARTA,

Minat Masyarakat Indonesia terhadap Film dengan Akhir Bahagia

Arteesid.com - Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh Tim Jurnalisme Data Kompas, sebanyak 961 film dan 509 serial terpopuler di Netflix antara Juli 2021 hingga Juli 2025 menunjukkan bahwa penduduk Indonesia cenderung menyukai kisah-kisah yang berakhir bahagia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sekitar 53,28% dari film-film tersebut memiliki akhir yang menyenangkan, sementara untuk serial, angkanya lebih tinggi lagi, yaitu 55,60%.

Ratna Sri Widyastuti, anggota Tim Jurnalisme Data Harian Kompas, menjelaskan hal ini dalam program Sapa Indonesia Pagi KompasTV pada Sabtu (1/11/2025). Ia menambahkan bahwa hasil serupa juga ditemukan dalam 15 film Indonesia terlaris dari tahun 2007 hingga Agustus 2025. Dari jumlah tersebut, sekitar 40,7% di antaranya berakhir dengan kebahagiaan.

Menurut Ratna, film-film dengan akhir bahagia cenderung menarik lebih banyak penonton dibandingkan film-film yang berakhir tragis, sedih, atau ambigu. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia lebih tertarik pada kisah-kisah yang memberikan rasa puas dan kepuasan setelah menonton.

Pandangan Psikolog tentang Preferensi Audiens

Dalam konteks ini, Irfan Agia, psikolog konsumen dan bisnis, memberikan perspektifnya mengenai preferensi masyarakat Indonesia terhadap film dengan akhir bahagia. Menurutnya, meskipun selera audiens bisa berbeda-beda, secara umum, happy ending sangat diminati, terutama di Indonesia.

Irfan menjelaskan bahwa orang Indonesia termasuk dalam kelompok budaya kolektivis yang menghargai nilai-nilai seperti harmoni dan stabilitas emosional. Hal ini membuat mereka lebih merasa nyaman dengan kisah-kisah yang menawarkan penyelesaian yang positif.

Menurutnya, happy ending tidak hanya memberikan rasa puas, tetapi juga memberikan emotional closure, yaitu proses penyelesaian emosional dan psikologis setelah melalui konflik dalam film. Ini menjadi bentuk relieve atau pengurangan beban emosional yang dirasakan penonton.

Hiburan sebagai Bentuk Penghindaran Emosional

Irfan juga menjelaskan bahwa happy ending dapat menjadi bentuk emotional escape. Di tengah kehidupan yang penuh ketidakpastian, menonton film dengan akhir bahagia bisa menjadi cara untuk mencari hiburan dan mendapatkan rasa closure.

"Kita semua menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu cara untuk melupakan kesedihan atau kecemasan adalah dengan menonton film yang memberikan kepuasan batin," ujarnya.

Kesimpulan

Dari berbagai perspektif yang disampaikan, baik dari sudut pandang jurnalisme data maupun psikologi, dapat disimpulkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki minat yang kuat terhadap film dan serial dengan akhir bahagia. Hal ini tidak hanya mencerminkan selera estetika, tetapi juga kebutuhan psikologis akan ketenangan dan kepuasan emosional setelah menonton.

Baca Juga
Posting Komentar